Selasa, 22 Agustus 2017

Lactacyd baby ; Rahasia kulit bayi tetap sehat

0

 


     Pasti sangat membahagiakan y mom jika dalam pernikahan kita bersama pasangan dianugerahi sang buah hati, saat itu pula status kita berubah menjadi ayah dan ibu.Banyak hal yang kita persiapkan untuk menyambut hadirnya sang buah hati, bahkan jauh sebelum kita dipastikan hamil oleh dokter.
Menjadi seorang ibu tentunya banyak yang harus kita cari tahu, agar kita dapat memberikan yang terbaik untuk si kecil.
    Orang tua mana sih yang tidak mau anaknya sehat jasmani serta rohaninya? pasti semua orang tua menginginkan itu ya mom. Nah, karena itu lah orang tua harus mencari berbagai informasi untuk menjaga kesehatan, mendidik dan merawat sang buah hati. Sama halnya dengan saya nih mom, waktu anak saya, Khansa berumur 6 bulan lebih terdapat bintik-bintik merah di kening, leher hingga dada dan punggungnya. Saya fikir itu karena alergi makanan, jadi sebisa mungkin saya pilah-pilah menu makanannya beberapa minggu, tapi ternyata bintik merahnya belum juga hilang.

Bruntusannya sampai ke tangan
      Ade Khansa jadi rewel dan susah tidur, mungkin karena rasa gatal dan perih dari bintik/beruntusan di badannya. Akhirnya kami memutuskan untuk memeriksakannya ke Dokter, karena bruntusan merahnya makin menjalar kepunggung dan tangan hingga kaki. Salep dari Dokter pun habis, tapi bruntusan merah tak juga hilang. Bunda mulai mencari informasi, dan beruntung sekali bunda ketemu dengan fanspagenya Lactacyd baby. Dari situlah bunda tahu kalau bruntusan yang kata orang keringat buncet itu adalah biang keringat.


Ada 3 jenis biang keringat nih mom :
  1. Miliaria Kristalina
  2. Miliaria rubra
  3. Miliaria Profunda
sumber : fanspage lactacyd baby
     Kalau dilihat dari ciri-cirinya, ade Khansa ini termasuk yang Miliaria Rubra. Kulitnya berwarna merah di sertai gatal dan pedih bila berkeringat. Biang keringat sendiri penyebabnya adalah keringat berlebih yang tidak bisa keluar karena terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar keringat bisa juga di sebabkan oleh debu. Jadi ga aneh juga kalau ade kena biang keringat, karena memang kadar keringat ade berlebih apalagi aktifitas ade memang senang di luar ruangan. 
     Dari informasi itu lah akhirnya bunda memutuskan untuk membeli Lactacyd baby dengan harapan biang keringat di badan ade hilang. Lactacyd baby ini ada 3 ukuran : 60 ml, 150 ml dan 230 ml. bunda pertama kali beli ukuran kecilnya ( selain baru pertama kali beli, juga lihat situasi dan kondisi dompet bunda hihihi ). 

Cara pakai Lactacyd liquid baby

     Cara pakainya gampang banget kok mom, pertama mommy siapkan bak mandi si kecil lalu encerkan Lactacyd baby 3-4 sendok teh atau setara dengan 5 ml ke dalam air mandi si kecil. Langkah selanjutnya tinggal mandikan dengan cara gosok lembut badan si kecil dengan air mandinya, nah tinggal bilas dengan air bersih lalu keringkan pake handuk deh...gampangkan mom?. Atau untuk anak yang gedean dikit bisa kok dengan cara langsung pakai kaya pakai sabun biasa mom, dan bisa juga dipakai sikecil untuk shampoan loh.
     Oh ya mom, jangan mandikan si kecil saat berkeringat ya...karena ketika tubuh sedang berkeringat kemudian mandi bisa membuat kekebalan tubuh menjadi rusak. Ciri-ciri jika sistem kekebalan tubuh si kecil bermasalah bisa dimulai dengan kaki dan tangan menjadi dingin atau tubuh menjadi menggigil setelah mandi mom. Jika ingin di mandikan pastikan tubuh si kecil tidak berkeringat ya mom, bisa dengan cara mengelap dan membiarkan tubuhnya kering dari keringat. Mommy sebaiknya jangan setiap hari ya mandikan sikecil dengan air hangat, karena bisa membuat kelembapan kulitnya berkurang.
     
Bagian tubuh yang sering terjadi iritasi
  •  Telinga
  •  Punggung
  •  Leher
  •  Ketiak
  •  Lipatan tubuh termasuk lipatan tangan
  •  Selangkangan
  •  Kaki termasuk sela jari kaki
   Tips agar terhindar dari iritasi kulit
 
      Agar kulit sikecil lebih sehat dan terjaga, selain mandi rutin menggunakan Lactacyd baby mommy juga harus memberikan makanan bergizi ; sayuran dan buah-buahan serta kacang-kacangan, rutin memberikan ASI/susu, memberi lebih banyak air putih ( 6 bulan+ ), dan istirahat yang cukup membuat kulit si kecil sehat dan tidak kusam.
     Mommy pilihlah baju dan celana yang tidak ketat untuk si kecil ya, hindari yang berbahan nilon. Dan jangan lupa mommy ganti popoknya 2-3 jam, agar terhindar dari ruam popok...kasihan kan kalau pantat ade kecil merah-merah gitu 😢.
     Jangan lupa  mom saat menjemur pakaian sikecil, jemur lah di luar ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung. Sinar matahari bisa membuat pakaiannya menjadi kaku, sehingga ia tak nyaman memakainya.

Mengapa harus Lactacyd baby ?

     Kulit bayi itu spesial ya mom...beda dengan kulit kita orang dewasa, karena kulit bayi itu lebih tipis dan memiliki Ph kulit yang lebih tinggi dari orang dewasa. Kulit dengan Ph tinggi ini bisa mengakibatkan bakteri jahat lebih mudah tumbuh. Nah, Lactacyd ini sesuai dengan Ph kulit bayi. kandungan alami dari ekstarak susu dalam Lactacyd baby berperan untuk menurunkan Ph kulit si kecil sehingga kulitnya terjaga dari bakteri yang merugikan. Kandungan alami dalam Lactacyd baby ini adalah Lactoserum. Lactacyd baby ini berbentuk cair mom, agar bisa memberikan hidrasi kulit yang lebih baik di bandingkan dengan sabun biasa. 
     Lactacyd baby ini merupakan Brand Internasional yang sudah terpercaya mom, untuk menjaga kulit bayi dari iritasi ringan serta sudah lolos uji Dermatologi hingga bisa di pakai sehari-hari dari ujung rambut sampai ujung kaki...jadi mommy ga perlu khawatir .
   
Ade khansa 11 bulan 

     Hasilnya dengan mandi pakai Lactacyd liquid baby secara rutin, sekarang kulit ade bersih...tidur pun jadi nyenyak dan bermain dengan ceria. Jangan lupa ya mom mandikan si kecil dengan lactacyd dan lebih menjaga kesehatan kulitnya seperti tips-tips di atas tadi ya mom.

    Untuk lebih banyak informasi penting dan berbagai tips sehat lain tentang kesehatan kulit si kecil, mommy bisa bergabung dengan fanspage Lactacyd baby...karena saya dapat banyak pengetahuan soal si kecil disana loh mom. yu klik  Fanspage Lactacyd Baby


#BabySkinExpert
#LactacydBaby

Rabu, 28 September 2011

lagu-lagu paud

0

WALKING-WALKING (are you sleeping)

walking walking walking walking
jump jump jump jump jump jump
runnung running running running running running
and the stop and the stop
jalan jalan jalan jalan
melompat melompat
lari lari lari lari lari lari
berhenti berhenti

SIAP BELAJAR (apuse)

slamat pagi guruku
slamat pagi teman-temanku
ku siap hari ini untuk belajar
siapkan hati kita
bersama kita berdo'a
takakan kami nakal dan bercanda

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

0

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
1. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
2. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.
Contoh Proposal PAUD

Nomor : 13/PAUD AL-ILIYYUN/I/2009

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Permohonan Izin Operasional

Kepada :

Yth. Bapak Kepala Dinas P dan K Kabupaten Cianjur

MELALUI :

Cabang Dinas P dan K Kecamatan Cianjur

di-

CIANJUR

"Bismillahirrahmaanirrahiim"

Salam ta'dzim kami sampaikan semoga segala aktivitas kita senantiasa mendapat hidayah, inayah ridha dan ampunan Allah SWT, Amin.

Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Iliyyun kini tengah menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di lingkungan Jl. Otto Iskandardinata No. 1024 Bojong Herang Cianjur 43216 yang pada tataran operasionalnya memerlukan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang berkompeten.

Sehubungan dengan hal itu maka bersama ini kami atas nama penyelenggara PAUD memohon kepada Bapak Kepala Dinas P dan K untuk memperoleh izin operasional penyelenggaraan PAUD di lingkungan setempat.

Bersama ini pula kami lampirkan profil penyelenggara PAUD di Jl. Otto Iskandardinata No. 1024 Bojong Herang Cianjur 43216.

Besar harapan kami apabila Bapak dapat ikut berpartisipasi dengan memberikan izin operasional dalam kegiatan PAUD ini.

Atas partisipasi dan izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Cianjur, 15 Desember 2009

Penyelenggara PAUD

YPI Al-Iliyyun

Ketua,

R A R I D W A N

PROFIL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) AL-ILIYYUN

Jl. Otto Iskandardinata No. 1024 Bojong Herang Cianjur 43216

Berdiri pada : 17 Juli 2007

Pendahuluan

Anak Usia Dini dan Pendidikan

Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang menginginkan anak-anaknya lebih rendah kedudukan sosialnya, gagal dalam hidupnya dan tidak memiliki masa depan yang cerah.

Anak adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa sehingga setiap orang yang dikaruniai seorang anak wajib untuk mengasihi, membimbing, memberikan pendidikan yang terbaik serta mengupayakan kesejahteraannya sesuai dengan kemampuan yang orang tua miliki karena anak juga adalah masa depan keluarga.

Teori yang mangatakan bahwa pendidikan yang pertama dan terutama adalah dalam keluarga sangat tepat sehingga orang tua harus sebagai contoh dan model bagi anak. Hal ini diperkuat oleh pendapat Martin Luther (1483 - 1546) yang mengatakan bahwa keluarga adalah pihak paling penting dalam pendidikan anak. Jika orang tua dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya maka sikap anak tidak jauh beda dari orang tuanya demikian sebaliknya apabila orang tua tidak dapat memberikan contoh dan teladan yang baik maka orang tua tidak bisa berharap banyak anak-anaknya akan menjadi lebih baik sesuai dengan keinginan orang tua, bukankah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya?

Kehadiran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi bagian dari Sistem Pendidikan Nasional Indonesia menjadi sangat urgen bagi peletakan dasar pendidikan anak seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003. PAUD membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anggapan bahwa pendidikan itu baru bisa dimulai setelah Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat karena sebenarnya pendidikan itu bisa dimulai sejak anak lahir bahkan sejak dalam kandungan.

Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya melalui pengalaman nyata dan bermaknalah anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity) secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak sehingga menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan.

Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.

Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Demikian juga keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini (Kelompok bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD sejenis lainnya) sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan.

PAUD YPI Al-Iliyyun

Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Iliyyun sebagai lembaga pendidikan yang senantiasa berusaha ikut serta dalam rangka mensukseskan tujuan pendidikan Nasional Indonesia dan dengan adanya upaya agar YPI Al-Iliyun dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat setempat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka salah satu upaya pengembangan pendidikan yang dilakukan adalah dengan membuka dan menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

PAUD YPI Al-Iliyyun dalam kiprahnya di dunia pendidikan terutama dalam rangka penyelenggaraan PAUD perlu mendapatkan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang berkompeten. Dukungan dan dorongan tersebut terutama yang diharapkan dari Dinas P dan K sebagai Instansi yang berwengang atas penyelenggaraan pendidikan di seantero Nasional Indonesia.

Visi, Misi dan Tujuan

Visi

Visi PAUD YPI Al-Iliyyun adalah Menjadikan Dunia Anak Lebih Bermakna. Setiap waktu yang dilalui anak adalah waktu emas yang sangat bermakna. Namun demikian karena kurangnya pengetahuan orangtua dan pengasuh (pembimbing), waktu yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan potensi terpendam malah menjadi petaka yang akan merusak perkembangan Anak. Waktu yang seharusnya menjadikan anak tumbuh dan berkembang menjadi diri mereka sendiri, malah digunakan untuk memuaskan orangtua. Untuk itu PAUD YPI Al-Iliyyun hadir untuk bekerja sama dengan orangtua untuk mengembalikan waktu anak sehingga waktu anak adalah waktu terbaik, waktu paling bermakna untuk proses perkembangannya.

Misi

Misi PAUD YPI Al-Iliyyun dalam mewujudkan Visi di atas adalah dengan melaksanakan beberapa rencana :

1. Melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada anak

2. Memberikan kegiatan pembelajaran yang membebaskan proses berkembangnya potensi anak

3. Melakukan pembimbingan dan pengasuhan yang terbaik agar anak mendapat pembelajaran yang terabaik

4. Melaksanakan kerja sama dengan pihak lain seperti orangtua, lembaga pengasuhan lain agar dunia anak dapat dimiliki anak sepenuhnya

5. Melakukan kampanye kepada masyarakat agar anak usia dini memperoleh pembelajaran dan pengasuhan yang terbaik

Tujuan

Tujuan PAUD Al-Iliyun secara umum adalah

1. Membantu anak untuk terus belajar sepanjang hayat guna menguasai keterampilan hidup. Pembelajaran bagi anak usia dini bukan berorientasi pada sisi akademis saja melainkan menitikberatkan kepada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, bahasa, intelektual, sosial-emosi serta seluruh kecerdasan (Kecerdasan Jamak). Dengan demikian, PAUD yang diselenggarakan harus dapat mengakomodasi semua aspek pekembangan anak dalam suasana yang menyenangkan dan menimbulkan minat anak.

2. Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang utama adalah; pertama, menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar mampu menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan mampu membangun hubungan dengan orang lain. Kedua, meletakkan dasardasar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together yang dalam implementasinya di lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan bermain sambil belajar (learning by playing) , belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta menumbuhkembangkan keterampilan hidup (life skills) sederhana sedini mungkin.

Apabila semua pihak terutama orang tua mengetahui dan sadar akan pentingnya PAUD serta didukung oleh tenaga pendidik yang dapat melaksanakan pendekatan pembelajaran sesuai dengan prinsip dan tujuan belajar anak usia dini maka akan terciptalah anak Indonesia yang cerdas, terampil dan bertanggung jawab yang tentunya didukung oleh kesehatan yang baik serta akhlak mulia karena pendidikan anak usia dini harus dilakukan secara holistik atau menyeluruh baik ilmu, watak dan kepribadian, iman yang baik serta kesehatan yang prima. Dengan jalan ini PAUD Al Iliyun diharapkan mampu menyiapkan masa depan anak yang diharapkan pada waktunya mampu membawa bangsa ini menuju kejayaan dan mampu bersaing dengan dunia global.

Kondisi

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) YPI Al-Iliyyun kini tengah menyelenggarakan proses pendidikan yang telah berjalan selama 1 tahun. PAUD YPI Al-Iliyyun didirikan pada tanggal 17 Juli 2007 dengan RA Ridwan sebagai ketua yang sekaligus mengetuai YPI Al-Iliyyun.

Sarana pendidikan PAUD YPI Al-Iliyyun saat ini baru memilki satu ruang belajar dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak dua orang yang background pendidikannya adalah Diploma Dua. Jumlah siswa pada saat ini sebanyak 11 orang.

Partispasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan PAUD cukup menggembirakan. Hal ini dapat ditandai dengan keikutsertaan mereka berpartisipasi dengan cara menyekolahkan anak usia dini mereka ke PAUD YPI Al Iliyyun. Disamping itu mereka para orang tua siswa tidak segan-segan dalam memberikan infaq dan shadaqah terhadap penyelenggaraan PAUD.

Peserta Didik dan Tutor

Data peserta didik dan tutor dapat diihat pada lampiran

Kelembagaan

Untuk memudahkan dalam pengelolaan penyelenggaraan PAUD YPI Al-Iliyyun maka disusun kepengurusan yang mempunyai peran an fungsi masing-masing. Susunan kepengurusan PAUD YPI Al-Iliyyun adalah :

Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Pendidik dan Tutor :

Rencana Pengembangan di Masa Depan

PAUD YPI Al-Iliyyun memiliki perencanaan pengembangan di masa depan. Diantaranya adalah :

Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak usia dini yang lebih memadai
Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan PAUD dengan cara mengadakan seminar dan lokakarya
Melakukan pendekatan kepada instansi dan atau Dinas yang berkompeten untuk melancarkan program pedidikan yang diselenggarakan.
Melakukan kampanye kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini.

Penutup

PAUD YPI Al-Iliyyun berdasarkan konsep dan rencana pengembangan sudah dikatakan matang. Namun dalam tataran operasional sangat membutuhkan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya sumbangsih berupa ide/pemikiran dan dorongan berupa moril maupun materil.

Atas partisipasi semua pihak yang terlibat kami ucapkan terima kasih.

Cianjur, 15 Desember 2009

Penyelenggara PAUD

YPI Al-Iliyyun

Ketua, Sekretaris

Kamis, 16 Juni 2011

10 kompetensi Guru yang Berkompetensi

0

1. menguasai bahan materi
2. mampu mengelola program belajar dan mengajar
3. mampu mengelola kelas
4. mampu menggunakan media atau sumber
5. menguasai landasan-landasan kependidikan
6. mampu mengelola interaksi belajar-mengajar
7. mampu menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8. mengenal program dan fungsi bimbingan penyuluhan
9. mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10.memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna
kepentingan pengajaran.

metode-metode Psikologi pendidikan

0

* Metode introspeksi :metode penyelidikan dengan mencari gejala pendidikan
kejiwaan yang terdapat didalam diri sendiri

* Ekstrospeksi :metode yang di gunakan untuk menyelidiki kejiwaan yang
ada pada orang lain.

* Metode observasi :pengamatan yang dilakukan untuk mencari gejala-gejala
kejiwaan pada seseorang yang diselidiki secara sengaja
untuk mencari gejala-gejala tersebut.

* Metode eksperimen :metode yang digunakan dengan cara melakukan
percobaan/bisa dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan kepada objek.

* Metode angket/quesioner :salahsatu metode penyelidikan untuk mengetahui
gejala-gejala kejiwaan pada manusia dalam bentuk
tertulis/pertanyaan.

* Interview :dilakukan dengan menginterview/mewawancarai objek.

* Metode proyeksi :yg digunakan untuk menyelidiki gejala-gejala kejiwaan
melalui proyeksi/gambar.

* Casy Study :metode penyelidikan pendidikan/sejarah pendidikan.

* Casy History :metode penyelidikan pendidikan kepribadian.

* Metode klinis :untuk mengetahui gejala-gejala kejiwaan pada manusia
yang terganggu kejiwaannya, biasanya memakai
psikotherapy.

Rabu, 15 Juni 2011

MAJAS

0

Dalam berbicara sehari-hari sadar atau tidak terkadang kita menggunakan bahasa majas, seringnya kita menemukan majas dalam puisi, cerpen ataupun novel. sebenarnya apa c majas yang sedang kita perbincangkan? di posting kali ini kita akan membahas tentang majas.
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis (wikipedia).
jenis-jenis majas
Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama
ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.